Gelandang dari kubu AS Roma yang berasal dari Belgia, Radja Nainggolan, terlihat bahwa dirinya sudah mulai merasa pesimis dengan peluang dari tim yang tengah di perkuat oleh dirinya untuk bisa menjadi juara Serie A Italia pada musim 2016/2017 ini.

Hal tersebut di sampaikan langsung oleh AS Roma, setelah timnya kalah 0-1 atas sang juara bertahan Juventus FC pada pertandingan lanjutan Serie A Italia, yang berlangsung pada hari Sabtu tanggal 17 Desember 2016.

Gol semata wayang yang di dapati oleh kubu Bianconeri ialah berkat kemampuan yang di miliki oleh striker anyar milik mereka yang berasal dari Argentina yakni Gonzalo Higuain pada menit ke 14.

Dengan hasil tersebut, semakin membuat Juventus FC kian kokoh untuk dapat bisa berada di peringkat satu klasemen semnetara Liga Italia.

Pada saat ini tim asuhan dari Massimiliano Allegri tersebut ini telah berhasil untuk berada di peringkat puncak dengan mengumpulkan poin sebanyak 42 poin atau unggul tujuh poin dari AS Roma yang berada di peringkat kedua.

Dengan jarak poin yang cukup jauh tersebut Nainggolan pun beranggapan bahwa hal tersebut sama saja seperti telah mengikis akan kans dari AS Roma untuk dapat bisa memenangkan gelar Scudetto untuk musim ini.

“Pastinya dengan kekelahan ini sangat menyakitkan sekali untuk kami, karena kami tidak lemah, kami sama kuatnya dengan Juventus. Dan juga kami bermain tidak terlalu buruk bermain pada saat laga tersebut berlangsung.” Ungkap pemain berdarah Indonesia tersebut seperti yang telah di beritakan oleh Sky Sport Italia.

“Jika boleh jujur, maka jarak poin sebanyak tujuh angka tersebut bisa di bilang sangat besar sekali, karena jika kami ingin memiliki kans lagi untuk memenangkan gelar Liga Italia musim ini, maka Juve harus kalah sebanyak tiga kali. Yang pastinya itu merupakan suatu hal yang tidak mungkin dan mustahil walaupun kami masih memiliki tekad.” Sambung pemain yang memiliki marga Batak tersebut.

Nainggolan juga memberikan suatu kritikan atas wasit yang memimpin pertandingan tersebut, yang mana menurutnya wasit telah mengambil banyak keputusan yang sangat merugikan timnya. (FD)