Arsitek Inter Milan, Roberto Mancini menilai pimpinan klasemen sementara Premier League yaitu Leicester City sudah hampir bisa dipastikan menjadi juara pada musim ini dengan keunggulan tujuh poin atas peringkat kedua, Tottenham Hotspur maka tim tersebut tidak akan kesulitan untuk keluar menjadi yang terbaik. Kompetisi Liga Inggris kini tinggal tersisa tiga pertandingan terakhir dan pada Minggu malam besok The Foxes sudah harus siap bertamu ke lawan yang cukup tangguh yaitu Manchester United dan hal yang sama juga dialami oleh Spurs dimana mereka akan melawan Chelsea di Stramford Bridge jika kedua tim ini mendapatkan hasil yang sama maka bisa dipastikan Tottenham harus puas berada di posisi kedua, semua kemungkinan memang masih terbuka lebar namun tidak bisa dipungkiri jika peluang Leicester jauh lebih baik dibandingkan dengan rivalnya.

Mancini dalam komentarnya bersama media menyatakan bahwa saya bisa memastikan upaya dari Tottenham untuk mengejar poin dari Leicester tidak akan berbuah hasil yang manis, penentuan gelar juara akan terjadi pada pekan ini ataupun Minggu mendatang. Apa yang telah diperlihatkan oleh kedua tim tersebut sepanjang musim ini memang patut untuk mendapatkan pujian dan saya pikir tidak ada seorang pun yang pernah membayangkan Leicester akan bisa bertahan di puncak klasemen dalam jangka waktu yang lama namun berkat usaha keras dari seluruh pemain serta semangat pantang menyerah maka tim ini sungguh sangat pantas untuk menjadi yang terbaik.

Jika pada akhirnya Leicester mampu meraih trofi Premier League maka ini akan menjadi sebauh pukulan yang telak bagi tim-tim besar karena dana belanja besar yang telah mereka keluarkan pada musim panas lalu sama sekali tidak membuahkan hasil maksimal dan ini juga bisa memacu tim-tim kecil agar bisa tampil lebih maksimal lagi di musim mendatang, dengan semangat besar dan kerja sama yang bagus maka semua kemungkinan akan mampu untuk terjadi ini sudah dibuktikkan oleh Leicester pada musim ini, peluang mereka pada musim mendatang agar bisa bertahan di papan atas bisa diyakini cukup kecil karena peta kekuatan sudah terasa sangat berbeda, beberapa tim elite akan melakukan perubahan besar-besaran agar tidak kembali gagal menjadi juara.(al)