Sepertinya tampak dari laga Derby Katalunya sampai saat ini masih sangat memebekas bagi seluruh publik Spanyol, hal ini terbukti dari kencangnya akan hembusan dari pembicaraan mengenai soal pertandingan tersebut oleh hampir seluruh media yang ada di tanah ranahan Spanyol.

Sepertinya laga tersebut memang sangat pantas sekali untuk dapat bisa di berikan perhatian yang khusus, di karenakan terdapat pertengkaran antara pemain yang terjadi di kala Barca kontra dengan Espanyol.

Jadi tidak heran seorang wasit yang memimpin jalannya pertandingan tersebut cukup banyak untuk mengeluarkan kartu di mana terdapat 13 buah kartu kuning dan dua buah kartu merah di keluarkan oleh wasit.

Beberapa pemain dari Azulgrana seperti Luis Suarez, Gerard Pique, dan Dani Alves, sering kali mendapatkan kritikan dari publik Spanyol, karena mereka di nilai telah melakukan provokasi yang terlalu berlebihan kepada pihak dari Espanyol.

Perhatian yang di nilai terlalu berlebihan yang di lakukan oleh para awak media, ternyata langsung mendapatkan kritikan langsung dari salah seorang pemain dari Barca, Dani Alvex.

Di mana menurut pemain asal Brasil tersebut, terdapat beberapa media Spanyol telah mendapatkan keuntungan yang banyak dari pertandingan antara Barca dengan Espanyol, dan ia juga menyatakan bahwa terdapat banyak keuntungan yang di ambil oleh beberapa media Spanyol karena telah membuat isu yang sebenarnya tidak sedang terjadi.

Sangkin marahnya Alves terhadap tingkah laku para sejumlah awak media tersebut, Dani Alves menyebutkan bahwa mereka seperti sampah, dan ia juga menyatakan bahwa ia merasa sangat menyesal sekali karena ia telah berada di bagian olahraga dari negara Spanyol.

“Setiap saya menjalani kehidupan saya dari satu hari ke hari selanjutnya, saya merasa sangat malu sekali karena telah menjadi bagian dari olahraga ini di Spanyol.” Tegas Alves seperti yang di tulis melalui akun Instagram yang di miliki olehnya.

“Kami di jadikan sebagai sebuah objek yang di gunakan oleh beberapa pihak untuk di jadikan sebagai objek keuntungan mereka agar bisa laku koran yang mereka terbitkan. Mereka memberitakan hal-hal yang tidak sebenarnya terjadi, dan tingkah mereka seperti Sampah.” Akhirnya. (FD)